Terbaru

LightBlog

Wednesday, October 25, 2017

Pengertian Kepribadian dalam manajemen

  Pengertian Kepribadian

Kepribadian (personality)adalah atribut-atribut psikologis dan perilaku yang relatif stabil, yang membedakan satu orang dengan satu orang yang lain.Manejer harus berusaha memahami atribut – atribut kebribadian dasar dan bagaimana atribut tersebut mempengaruhi atribut individu dalam situasi – situasi organisasional, serta memcoba memahami presepsi dan sikap individu – individu dalam situasi – situasirganisasional, serta mencoba presepsi dan sikap individu – individu terhadap organisasi.
“Lima Besar” Karakteristik Kepribadian
            Para ahli pisikologi
Telah mengindentifikasi ribuan karakteristik dan dimensi kepribadian yang membedakan satu orang dengan orang yang lain, tetapi dalam waktu terakhir, para penelitai telah mengindentifikasikan  lima karakteristik kepribadian fundamental yang sangat relevan bagi organisasi. Karena begitu penting dan menjadi pusat perhatian dewasa ini, Kelima karateristik ini disebut “Lima Besar” karakteristik kepribadia (“big five” personality traits).
Keakuran (agreeableness) adalah kemampuan seseorang untuk memiliki hubungan baik dengan orang lain. Keakuratan menyebabkan sejumlah orang menadi lembut, koperatif, mau memanfaatkan mau memahami, dan bersikap baik dalam berurusan dengan orang lain. ciri ini juga menyebabkan orang menjengkelkan, temperamental, tidak kopratif dan secara umum antagonis terhadap orang lain.
Kesungguhan (conscientiousness) adalah jumlah tujuan yang menjadi focus seseorang. Individu – individu yang berfokus pada tujuan – tujuan yang relative lebih sedikit pada suatu waktu tertentu cendrung lebih terorganisir, sistematis, hati-hati, komprehensif, bertanggung jawab, dan mempunyai disiplin – diri saat berkerja meraih tujuan – tujuan ini.
Emosionalitas negative (negative emotionality). Individu – individu dengan emosionalitas negative yang rendah akan relative tenang, santai, sabar dan percaya diri. Sebaiknya individu – individu yang memiliki emosionalitas negative tinggi akan lebih tenang, gelisah, reaktif, dan moodnya bisa sangat bergejolak.
Ekstroversi (extraversion) adalah level kenyamanan seseorang terhadap hubungan. Individu – individu yang disebut ekstrovert lebih mudah bergaul, suka berbicara, asertif, dan terbuka  trhadap hubungan hubungan baru. Individu- individu introvert sulit bergaul, jarang berbicara, dan kurang asertif serta kurang terbuka terhadap hubungan – hubungan baru.
Keterbukaan (openness) adalah kekakuan  keyakinan dan lingkup minat seseorang. Individu – individuyang memiliki tingkat keterbukaan tinggi mau menerima ide-ide baru dan mau mengubah ide, keyakinan, dan sikap mereka sendiri setelah menerima informasi baru.
Kerangka “lima besar “ini terus menarik perhatian baik peneliti maupun menajer. Kerangka ini memiliki nilai potensial karena menjangkau seperangkat karakteristik yang terpadu, yang tampak nya merupakan peramal valid dari phami elaku- pelaku tertentu dalam situasi- situasi tertentu. Jadi, menajer- menajer yang mampu memahami kerangka ini dan memiliki kemampuan untuk menilai karakteristik- karakteristik ini di dalam diri karyawan-karyawan mereka akan verada kepada yang posisi yang baik untuk memahami bagaimana dan mengapa karyawan menampakkan perilaku tertentu. Pada sisi lain, manajer juga harus berhati – hati untuk tidak terlalu mengandalkan kemampuan mereka menilai “lima besar” karakteristik tersebut dalam diri orang lain.penilaian yang menggunakana ukuran –ukuran yang paling ketat dan paling valid sekalipun misalnya, masih memiliki kemungkinan hasil yang tidak akuran. Kerterbatasan lain dari kerangka “lima besar” adalah bahwa kerangka ini secara umum hanya didasarkan pada riset –riset yang dilakukan di AS. Jadi, masih meragukan apakah kerangka ini cocok untuk kurtul – kurtul lainnya. Dan bahkan di AS sendiri, beragam factor dan karakteristik lain bisa mempengaruhi prilaku dalam organisasi.

No comments:

Post a Comment

Adbox