Terbaru

LightBlog

Friday, October 27, 2017

Makalah Kutipan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.       Pengertian Kutipan
Menyisipkan kutipan–kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bukanlah merupakan suatu keaiban bahkan tindakan mengutip dalam penulisan karya ilmiah dibenarkan.  Tidak jarang pendapat, konsep, dan hasil penelitian dikutip kembali untuk dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan, atau diperkuat. Tindakan ini untuk memberikan kejelasan tentang topik yang sedang dikerjakan, bahkan memberikan penananda penulis menguasai informasi yang sudah ada, bahkan penulis bisa mengaitkan dengan informasi yang ada tersebut dengan topik yang sedang dikerjakan.[1] Namun demikian, kita hanya mengutip kalau memang perlu. Janganlah tulisan kita itu penuh dengan kutipan. Di samping itu, kita juga harus bertanggung jawab penuh terhadap ketetapan dan ketelitian kutipan terutama kutipan yang tidak langsung.  
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapanorang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elekrtronik.[2] Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan. Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seseorang pengarang atau ucapan seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.[3]
            Adapun pengertian lainnya kutipan adalah suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide, dan lain yang sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.[4] Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
2.2.       Fungsi Kutipan
Tindakan mengutip bukan semata-mata meniru teks orang lain. Tindakan mengutip bukan untuk kesombongan, bahwa penulis memajang sejumlah pustaka yang dikuasai. Akan tetapi, sebenarnya, penulis telah melakukan tindakan dengan itikad baik, sebab penulis telah meneliti informasi yang ada dan telah ditulis oleh orang lain. Selain itu, kutipan dapat juga berfungsi sebagai landasan teori, sebagai penjelasan, serta sebagai penguat pendapat yang dikemukakan penulis.[5] Tindakan mengutip juga mempunyai tujuan tertentu yaitu selain untuk memperkuat pendapat penulis, juga bisa membedakan dengan penddapat penulis, bahkan untuk menyanggah pendapat seseorang. 
Fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.



2.3.       Jenis kutipan
a.             Kutipan langsung
          Kutipan langsung adalah pemindahan secara lengkap, dalam arti, kata demi kata, kalimat demi kalimat sesuai dengan bunyi pada teks atau perkataan seseorang yang dikutip oleh penulis. Atau penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Kutipan langsung terkadang memang diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu.
Contoh :
1.       Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”
2.       Menurut Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan sistem distrik: negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil) yang kira-kira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu negara ke negara lain, misalnya di Inggris  jumlah penduduknya kira-kira 500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara terbanyak) dalam distriknya menang.
3.       Berkenaan dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang tokoh masyarakat mengatakan bahwa ”kegiatan illegal logging di wilayah ini sudah sangat parah, dan upaya untuk membasminya seperti menegakkan benang basah” (Suparlan, wawancara, 21 Juli 2007).
4.       “peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan”(Atmadi dan Purwito 1999:12)
1.             Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian cukup dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik diantara bahan yang dikutip.
2.             Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya melebihi tiga baris ketikan. Kutipan semacam ini tidak dimasukkan dalam teks. Kutipan tersebut diberi tempat tersendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri. Kutipan langsung panjang ini diketik dengan satu spasi. Lebar jorokan ke dalam dari kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru. Sedangkan baris kedua, ketiga dan seterusnya dimulai sesudahempat ketukan huruf dari garis tepi kiri. Bahan kutipan langsung panjang tidak ditulis diantara tanda petik. Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
·      Untuk mengutip rumus atau model matematika
·      Untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputusan, surat perintahanggaran rumah tangga, tabel statistik dan sebagainya.
·      Untuk mengutip peribahasa, puisi, karya drama, dan kata-kata mutiara.
·      Untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
·      Untuk mengutip beberapa pemyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

b.             Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya melainkan menggunakan bahasa atau kalimat, dimana penulis hanya menulis intisari dari pendapat yang ada disumber kutipan.[6]
Kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembalai meksud penulis dengan kata-kata atau kalimatnya sendiri.[7]
Contoh :
1.             Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga periode, yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara 1828-1926, demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962, dan demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai tahun1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih banyak rejim-rejim otoriter, apakah akan ada gelombang demokratisasi keempat?
2.       Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis sistem pemilihan umum yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki variannya sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangn yang akan menjadi wakil di parlemen—adalah satu orang, sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan proporsi perolehan suaranya (Budiardjo 1982:4).
3.       Sebagaimana terjadi di beberapa negara sedang berkembang, di Indonesia juga ditemukan bahwa bahwa banyak kasus korupsi yang terjadi atas nama pemberantasan korupsi (Kompas, 11 Maret 2008).
4.       Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200 %. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40).[8]
Kutipan tidak langsung ini merupakan suatu petikan. Pokok – pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa pengutip sendiri. Kutipan tidak langsung tidak dituliskan di antara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea. Ketentuan ini berlaku baik untuk kutipan tidak langsung pendek maupun kutipan-kutipan tidak langsung panjang.
Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari satu alinea atau kurang. Apabila lebih dari satu alinea dianggap sebagai kutipan tidak langsung panjang. Beberapa petunjuk dalam membuat kutipan tidak langsung pendek.
·      Jangan memasukkan pendapat sendiri ke dalam kutipan tidak langsung. Satualinea sepenuhnya disediakan untuk kutipan tidak langsung.
·      Kutipan tidak langsung dalam alinea itu hanya berasal dari satu sumber.
·      Apabila suatu bahan yang diambil dari dua sumber atau lebih berisi pokok-pokok pikiran yang sama, maka pernyataan tersebut tidak perlu dicantumkan dalam alinea sendiri-sendiri dengan footnote masing-masing, tetapi cukup diparaphrasekan dalam satu alinea saja dan kemudian disebutkan sumberya.
2.4.       Teknik penulisan kutipan
1.             Kutipan langsung
a)             Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
·      Kutipan diintegrasikan dengan teks
·      Jarak antar baris kutipan 2 spasi
·      Kutipan diapit dengan tanda kutip
·      Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
Contoh: Amir mengatakan, “Bahasa Rusia merupakan rumusan bahasa Slavia yang paling banyak dipertuturkan. Bahasa Rusia termasuk kelompok Timur bahasa–bahasa Slavia rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat dengan bahasa Sansekerta, Yunani, dan Latin. (2006:285)”
b)             Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari empat baris :
·      Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2,5 spasi.
·      Jarak antar kutipan 1 spasi.
·      Kutipan menjorok kedalam 5-7 huruf/karakter, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan ditulis 5-7 huruf/karakter.
·      Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
·      Di belakang kutipan di ikuti tanda kurung dan diberi sumber kutipan.
Contoh: Sebagaimana telah diungkapkan oleh Air berikut.
              “Bahasa Rusia merupakan rumpun bahasa Slavia yang paling banyak dipertuturkan. Bahasa rusia termasuk kelompok Timur bahasa-bahasa Slavia rumpun bahasa Indo-Eropa, sehingga berkerabat dengan bahasa Sansekerta, Yunani, dan Latin. Dalam rumpun bahasa Slavia, bahasa Rusia berkerabat dengan bahasa-bahasa Slavia Timur, yaitu bahasa Belarus dan bahasa Ukraina. Seperti kedua bahasa ini, bahasa Rusia ditulis menggunakan abjad sirilik yang terdiri dari 33 huruf. Bahasa Rusia merupakan perpaduan.
2.       Kutipan tidak langsung
·      kutipan diintegrasikan dengan teks
·      jarak antar baris kutipan 2 spasi
·      Tanpa penggunaan tanda kutip
·      Diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan nomor halaman, lalu diakhiri dengan tanda kurung tutup.[9]
Contoh:
                                                Bahasa Rusia digologkan sebagai bahasa tingkat III, yaitu bahasa yang cukup sulit dipelajari oleh orang berbahasa ibu inggris asli, dan membutuhkan waktu 780 jam intensif untuk bisa berbicara bahasa rusia dengan cukup lancar (Amir, 2006:286). Dengan demikian dapat kita katakan.
            Untuk melakukan kutipan tidak langsung bisa dengan cara menyadur, yaitu mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya kembali dengan kalimat atau bahasa sendiri dan menyadur tersebut ada dua macam, yaitu meringkas atau mebuat ikhtisar.[10] Meringkas berarti menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, sedangkan ikhtisar berarti menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, tidak menyajikan keseluruhan isi, tetapi langsung kepada intii bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.
3.       Kutipan pada catatan kaki
          Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
4.       Kutipan atas ucapan lisan
          Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
5.       Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.
2.5.       Prinsip – prinsip mengutip 
1.             Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan;
2.             Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis;
3.             Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya;
4.             Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya;
5.             Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
 BAB III
PENUTUP

3.1.    SIMPULAN
Kutipan adalah suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Kutipan di bagi menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1.      Kutipan langsung adalah pemindahan secara lengkap, dalam arti, kata demi kata, kalimat demi kalimat sesuai dengan bunyi pada teks atau perkataan seseorang yang dikutip oleh penulis.
Contoh : Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”
2.      Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya melainkan menggunakan bahasa atau kalimat. Contoh : Sistem distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis sistem pemilihan umum yang paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki variannya sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangn yang akan menjadi wakil di parlemen—adalah satu orang, sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan proporsi perolehan suaranya (Budiardjo 1982:4).


3.2.    SARAN
Dengan adanya penyusunan Makalah Kutipan ini dapat dimanfaatkan oleh teman-teman angota kelompok sepuluh maupun teman-teman dari kelompok yang lain yang memerlukan, terutama digunakan untuk menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam arti luas sehingga kita semua bisa mendapatkan hasil yang baik nantinya sesuai dengan yang kita inginkan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Kutipan ini, bidang studi Bahasa Indonesia, Ibu Roza Afifah, S.Pd, M.Hum selaku dosen pembimbing, semua anggota kelompok sepuluh yang ikut serta dalam penyusunan Makalah Kutipan ini, dan teman-teman anggota kelompok yang lain.
            Dalam penyusunan Makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, baik penyajian materi, kalimat, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan guna penyempurnaan penyusunan Makalah dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Satata, Sri dkk. 2012. Bahasa Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rahardi, Kunjana. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Erlangga.
Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berfikir. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Atmadi, Della Tri dan Yulianti Purwito. 1999. Tantangan Bisnis Komputer di Abad XXI. Jakarta: Kreasi Andalan.
Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.


[1] Yakup Nasucha, Muhammad Rohmadi, dan Agus Budi Wahyudi. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah:Mata Kuliah Kepribadian. (Yogyakarta:Media Perkasa, 2010), hlm. 89
[2] Widjono Hs. Bahasa Indonesia:Mata Kuliah Pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi.. (Jakarta:Gramedia, 2007), hlm. 71.
[3] Nasucha, Op.Cit., hlm. 89-90
[4] Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berfikir (Jakarta:Mitra Wacana Media, 2011), hlm. 227.
[5] Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia (Jakarta:Erlangga, 2003),  hlm. 182.
[6] Nasucha, Op.Cit. hlm. 90
[7] Akhadiah. Op.Cit.
[8] Y2K dan Bisnis Komputer, dalam Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999, hlm. 4.
[9] Nasucha, Op.Cit. hlm. 90-91
[10] Widjono Hs. Op.Cit., hlm. 72-73

Penulis Syima

No comments:

Post a Comment

Adbox