Terbaru

LightBlog

Friday, October 27, 2017

Makalah Jejaring Organisasi

PEMBAHASAN
JEJARING ORGANISASI
A.      Definisi Jejaring Organisasi
Para pemimpin yang sukses bisa melihat peluang dan tahu siapa yang perlu diajak bekerja sama untuk merealisasikannya. Kemampuan ini timbul dari keterampilan membangun jejaring strategis. Membangun kontak pribadi yang akan memberikan dukungan, masukan, insight, informasi, dan sumber daya adalah kemampuan yang perlu dibangun oleh semua pemimpin. Kemampuan membangun jejaring sering kali bukan masalah yang mudah bagi para manager yang sebelumnya meniti karir dari bawah dan mengandalkan kemampuan teknis dalam pekerjaannya. Ketika diberikan tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar, tidak semua manager segera menangkap bahwa tanggung jawab ini menuntut kemampuan membangun relasi di atas kemampuan analitis.
Jaringan (Network) adlah suatu susunan garis edar yag menghbungkan berbagai titik, dimana satu organisasi atau lebih bergerak dari satu titik ke titik lain atau setiap organisasi akrap dengan berbagai jaringan.[1]
Membangun jejaring lebih ditentukan oleh kemauan daripada bakat. Ketika usaha awal untuk membangun jejaring gagal, beberapa orang cepat menyimpulkan bahwa membangun jejaring bukan termasuk bakatnya. Tetapi, membangun jejaring bukanlah bakat, juga bukan sesuatu yang membutuhkan kepribadian ekstrovert yang luar biasa. Membangun jejaring adalah ketrampilan yang perlu dilatih, jejaring bukan hanya dapat mempelajari bagaimana membangun jejaring, tetapi juga menikmatinya. Mereka biasanya lebih sukses dalam karirnya dibandingkan mereka yang gagal memanfaatkan hubungan eksternal atau ngotot mendefinisikan lingkup pekerjaannya secara sempit.
Kesuksesan Membangun Jejaring, Sukses membangun jejaring tidak bisa diukur dengan sejumlah transakasi jangka pendek. Suksesnya jejaring yang terawat justru ada pada bagaimana kualitas hubungan kita secara organisasi dengan mitra-mitra kita.
B.     Jaringan Informasi Dalam Organisasi
      Jaringan informasi telah memunculkan organisasi-organisasi yang lebih ramping dengan lebih sedikit karyawan dan struktur yang sederhana. Karena karyawan dan konsumen organisasi ini dihubungkan dengan jaringan, maka lebih banyak pekerjaan dapat dikerjakan oleh lebih sedikit orang.[2]
      Pengurangan jumlah posisi manajemen menengah dan penghapusan lapisan-lapisan struktur organisasi terjadi dimana-mana. Hal ini dimungkinkan karena jaringan informasi kini menyediakan komunikasi langsung antara manajer puncak dengan para pekerja level rendah. Manajer operasi yang tadinya mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan intruksi-intruksi kerja kepada karyawan level rendah kini digantikan oleh jaringan informasi elektronik.
      Terdapat cukup banyak pemikiran yang membahas cara-cara jaringan berfungsi dalam berorganisasi. Misalnya, jaringan dapat :
1.      Mengontrol aliran informasi
2.      Mendorong pengaruh sosial
3.      Menyatukan orang-orang kepentingan yang sama
4.      Memungkinkan terjadinya struktur tukar menukar sumber daya
James tailor menunjukkan bagaimana koorientasi terbentuk untuk menciptakan kesepakatan-kesepakatan organisasi pada saat yang sama, interaksi akan mengatur dirinya kedalam garis-garis komunikasi dan juga pengaruh yang menyebar pada organisassi sebagaimana yang ditemukan teori jaringan.[3]

C.    Jaringan Komunikasi Formal
      Ada tiga bentuk utama dari jaringan komunikasi formal seperti yang digambarkan struktur organisasi, yaitu:
1.      Komunikasi Kebawah
       Komunikasi kebawah menunjukkan arus pesan yang mengalir ddari atasan aau pimpinan kepada bawahannya. Pada umumnya komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan peasan-pesan yang berhubungan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum.

2.      Komunikasi Keatas
       Komunikasi keatas mempunyai beberapafungsi atau nilai tertentu, seperti yang dikemukakan  menurut Pace (1989) fungsinya adalah :
a.       Supervisor dapat mengetahui kapan bawahannya siap untuk diberi informasi dari mereka dan bagaimana baiknya menerima apa yang disampaikan karyawan.
b.      Arus komunikasi keatas memberikan informasi yang berharga bagi pembuatan keputusan.
c.       Memperkuat apresiasi dan loyalitas karyawan terhadap organisasi.
3.      Komunikasi Horizontal
             Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya didalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara horizontal. Horizontal Misalnya dapat terjadi antara pegawai atau unit yang mempunyai garis hirarki yang sama dalam organisasi.[4]
 Tujuan komunikasi horiontal, yaitu:
a.       Mengkoordinasikan tugas-tugas.
b.      Saling membagi informasi untu perencanaan dan aktivitas-aktivitas.
c.       Memecahkan massalah-masalah yang timbul diantara orang-orang yang berada dalam tingkatan yang sama.

D.    Jaringan Komunikasi Informal
      Apabila karyawan tidak mengajukan pertanyaan dalam prlaksanaan tugasnya dan tidak ada pula masalah yangg akan dipecahkannya, maka pembicaraan mereka sambil bekerja tidaklah menyangkut hal-hal formal lagi, tetapi dikatakan informal karena sudah berlaih kepada pembicaraan yang tidak relevan dengan tugas-tugasnya.[5]
      Bila karyawan berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan posisi mereka dalam organisasi, maka pengarahan arus informasi bersifat pribadi. Jaringan komunikasi lebih dikenal dengan desas-desus atau kabar angin. Informasi yang diperoleh jaringan komunikasi adalah yang berkenaan dengan apa yang didengar atau apa yang dikatakan orang dan apa yang diumumkan oleh orang yang berkuasa.
E.     Jaringan Elektronik Dalam Organisasi
      Jaringan elektronik memungkinkan perusahaan menawarkan produk-produk yang lebih beragam kepada konsumen dan dengan siklus pengiriman yang lebih pendek. Pemulihan setelah operasi jantung, misalnya, dipercepat oleh program rehabilitasi yang dirancang oleh sistem informasi terpadu. Tiap progrm khusus mengintegrasikan sejarah kesehatan pasien dengan informasi-informasi dari dokter serta spesialis rehabilitasi dan kemudian mencocokkan kondisi pasien dengan serangkaian latihan yang dimonitor secara elektronik. Produk-produk seperti telepon seluler, PC, dan sistem audio juga bisa dipesan dengan spesifikasi khusus, dimana konsumen bisa memilih fitur-fitur serta opsi-opsi tertentu, dan akan dikirim pada hari berikutnya. Prinsip ini dinamakan mass customization meskipun perusahaan melakukan produksi dalam jumlah besar, namun tiap unit memiliki fitur-fitur dan opsi-opsi unik sesuai keinginan konsumen.
      Fleksibilitas produksi dan kecepatan pengiriman tergantung pada kemampuan jaringan terpadu dalam mengkoordinasikan semua transaksi, aktifitas, dan arus proses yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian yang cepat dalam proses produksi. Kemampuan untuk mengorganisir dan menyimpan volume informasi berskala besar adalah penting, begitu juga koneksi eektronik diantara konsumen, produsen, pemasok bahan baku, dan perusahaan pengangkut.[6]

F.     Hal- hal dalam Membuat Jejaring Organisasi
1.      Mulailah dengan membangun kepercayaan
2.      Tetapkanlah tujuan
3.      Seleksi kontak yang kita miliki
4.      Alokasi waktu waktu Anda untuk membangun jejaring.
5.      Mulailah membangun jejaring sekarang.
6.      Peliharalah jejaring, makan waktu sampai jejaring bisa memberikan manfaat.
7.      Cari kesempatan untuk memberi dan menerima dalam jejaring yang sudah dibangun.
8.      Bukan hanya jumlah jejaring yang menentukan, kualitas hubungan sangat penting.

Hal-hal yang mempengaruhi kualitas jejaring:
1.      Pertemuan yang cukup teratur
2.      Kedua pihak mendapat manfaat
3.      Adanya tantangan yang dihadapi bersama
4.      Saling percaya
5.      Hubungan yang personal
6.      Kenangan masa lalu bersama adanya musuh bersama Reputasi dan kepercayaan, reputasi adalah pandagan orang lain terhadap kita. Reputasi dibangun agar orang lain mengenali kita bilamana kita efektif, bekerja baik dengan orang lain, bilamana kita tulus, menghormati orang lain.
7.      Menjadi orang yang handal, sangat penting untuk tumbuhnya kepercyaan.

G.      Relasi Dalam menjalin Networking atau jejaringan[7]
a.      Stakeholder
Adalah golongan yang memiliki kepentingan di dalam organisasi. Mereka biasanya adalah golongon-golongan yang punya jalinan  yang dekat dengan perusahaan. Termasuk dalam golongan ini adalah pemegang saham (atau pemilik), serikat pekerja, pemerintah, pemasok, kreditor, pelanggan, pesaing, komunitas, dan karyawan.
Setiap Stakeholder selalu menginginkan sesuatu yang berbeda dari organisasi tersebut. Pemegang saham atau pemilik menginginkan dividen dan harga saham yang tinggi. Serikat pekerja menginginkan kondisi kerja dan upah yang lebih baik bagi para anggotanya. Pemerintah menginginkan perusahaan tersebut mengikuti peraturan dan hukum yang berlaku. Pemasok mengharapkan perusahaan tersebut membeli produk.produk dan jasa mereka, dan membayarnya tepat pada waktunya.
Cara penggolongan stekholer dengan mengelompokkannya menjadi internal stakeholer (manajemen, karyawan, dan sebagainya) dan external stakeholer (pemilik, pemerintah, kreditur, dan sebagainya).[8]

Konsep stakeholer konon baru dikenal tahun 1963 dari memo internal di the standford research institute. Istilah stakeholer tersebut diciptakan untuk membantah pandangan tradisional bahwa pemilik adalah satu-satunya pihak yang memiliki kepentingan.[9]
Kreditor mengharapkan perusahaan tersebut membayar hutang, sedangkan pelanggan menginginkan produk atau jasa yang berkualita tinggi dengan harga yang pantas. Komunitas menginginkan pekerjaan bagi pekerja lokal dan mengharapkan agar perusahaan tersebut menyumbang kepada komunitas secara umum. Sementara karyawan menginginkan lingkungan kerja yang menyenangkan.
Semua Stakeholder memiliki kepentingan yang berlainan. Beberapa diantaranya mungkin saling berbenturan. Bila pemegang saham menginginkan laba dari investasi mereka (disebut juga sebagai pemaksimalan kekayaan), pelanggan menginginkan harga yang baik, yang berarti uang untuk para pemegang saham lebih sedikit.
b.       Pelanggan
Perusahaan harus mempertahankan pelanggan yang sudah dipunya. Perusahaan harus memandang setiap kontak dengan pelanggan sebagai peluang untuk melanjutkan dan memperluas hubungan ini. Mendapatkan pelanggan baru berarti mengalokasikan biaya tambahan untuk pemasaran, penjualan, dan pengiklanan. Biaya untuk menarik pelanggan baru ini lima kali lipat biaya untuk mempertahankan. Membangun hubungan dengan pelanggan membuat mereka besar kemungkinan tidak akan meninggalkan perusahaan. Perusahaan tidak bisa sekedar membuat pelanggan mengetahui produk atau jasa perusahaan. Perlu lebih dari itu. Ada sejumlah tips yang bisa membantu anda agar lebih efektif dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan, Yaitu:
1.      Pastikan bahwa layanan pelanggan adalah nilai inti dari budaya organisasi (mulai dari manajemen puncak).
2.      Rekrut pegawai yang memiliki kecakapan antar pribadi yang kuat dan mudah bergaul.
3.      Sampaikan pada pelanggan bahwa perusahaan menyadari bertapa penting nya pelanggan.
4.      Tentukan tingkat layanan pelanggan yang dianggap unggul oleh pelanggan.
5.      Tentukan tingkat layanan pelanggan secara berkelanjutan.
6.      Perkuat keputusan pelanggan setelah penjualan untuk membantu mereka nyaman dengan pilihannya.
7.      Kontak pelanggan anda secara reguler. Setap kontak dengan pelanggan adalah peluang untuk memberikan layanan yang unggul.
8.      Pelajari Kemajuan perusahaan dalam hubungan dengan perusahaan.
c.       Kontraktor Independen, Subkontak, dan pekerja alternatif
Karena bisnis semakin terkonsentrasi pada kompetensi-kompetensi inti, fungsi-fungsi yang tidak penting mulai disubkontakkan. Para konsultan disebut juga sebagai kontator independen bisa dipekerjakan bila keahlian yang diperlukan untuk jangka pendek tidak tersedia dalam organisasi sendiri. Fungsi-fungsi ini bisa dijalankan oleh para kontaraktor independen hubngan ini harus dikeloa dengan cermat untuk memastika keberhasilan.
Perusahaan harus memilih kontraktor independen (untuk memastikan kecocokan antara dua budaya). Perusahaan harus mengomunikasikan haraan (khususnya tingkat layangan yang diharapkan) dan mengukur kinerja kontraktor secara reguler. Tentukan batas-batas, tenggang waktu dan penalti bila tingkat layanan tidak terpenuhi. Pastikan bahwa perusahaan menjabarkan visi dengan jelas.
Perusahaan harus mengintegrasikan kontraktor dengan unit kerja perusahaan. Dengan cara memberi peluang pada mereka untuk menghadiri rapat dalam unuit perusahaan dan berinteraksi dengan para pegawai.
G.   Jenis jenis jejaring organisasi [10]
Berdasarkan observasi, ada tiga jenis jejaring yang berbeda tetapi saling berhubungan, yaitu:
1.      Jejaring Operasional
       Dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan internal saat ini. Anda harus membangun hubungan kerja yang baik dengan semua pihak yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan. Yang termasuk dalam network operasional ini adalah semua anggota tim kerja, sesama kolega di kantor, serta semua tim internal yang mempunyai kemampuan untuk mendukung atau menggagalkan pekerjaan. Pihak luar, seperti pemasok, distributor, dan pelanggan termasuk juga dalam jejaring operasional. Tujuan jejaring ini adalah untuk koordinasi dan kerja sama antara semua pihak yang harus saling mengenal dan saling percaya agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
2.      Jejaring Personal
             Diperlukan untuk pengembangan diri. Melalui asosiasi profesi, ikatan alumni, dan berbagai perkumpulan, Anda dapat memperoleh perspektif baru yang dapat membantu untuk meningkatkan karir. Kontak yang dibangun dapat memberi referensi dan informasi; serta seringkali pengembangan diri melalui coaching dan mentoring. Datang ke pertemuan sosial yang tepat dapat membantu membangun jejaring personal ini. Agar efektif, disarankan sebelum menghadiri pertemuan, tanyakan siapa saja yang akan hadir dan lakukan riset kecil tentang latar belakang mereka sehingga Anda dapat mempersiapkan diri untuk memulai suatu pembicaraan. Menurut prinsip six degrees separation, kontak personal kita sangat berharga dalam menjangkau orang yang memiliki informasi yang kita butuhkan secepat mungkin.
3.      Jejaring Strategis
       Membuka mata Anda pada arah bisnis baru dan para pemangku kepentingan yang perlu dilibatkan. Ketika Anda naik ke posisi pimpinan suatu unit bisnis, Anda harus mulai memperhatikan masalah strategis yang lebih luas. Relasi lateral dan vertikal dengan pimpinan unit bisnis lain serta pihak-pihak di luar unit bisnis Anda menjadi sangat penting untuk mengetahui bagaimana unit bisnis yang Anda pimpin memberikan kontribusi dalam konteks yang lebih besar. Jejaring strategis adalah relasi dan sumber informasi yang memberikan kekuatan pada Anda untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi kedepan.
       Yang membedakan para pemimpin dari para manager adalah kemampuan mereka untuk menentukan arah ke depan serta kemampuan mereka melibatkan pihak-pihak yang dibutuhkan untuk sampai ke sana. Karena itu, jejaringnya pun perlu diarahkan ke luar dan ke arah masa depan. Kebanyakan orang belum memanfaatkan jejaring strategis ini dengan baik.

H.      Atribut Struktural dalam Jejaring Organisasi
Marge dan teman-teman (krep, 1986 : 219) mengemukakan tiga atribut struktural penting dalam jaringan komunikasi organisasi :
1.    Parameter, yaitu luas dari jarinagan
2.    Kesempurnaan, atau sejauh mana seluruh anggota dihubungkan dalam satu jaringan (jadi mengenai keterhubungan , atau interaksi jaringan)
3.    Penyebaran, atau variasi yang terjadi dalam jaringan. seperti misalnya dominasi jaringan oleh anggota, atau oleh suatu klik dalam jaringan sistim secara keseluruhan.
Metode penelitian untuk menganalisis jaringan telah di kembangkan utuk mengidentifikasikan jarigan komunikasi dalam organisasi. Analisis jaringan adalah teknik penelitian dimana anggota-anggota organisasi diminta mengidentifikasi dengan siapa mereka punya kontak komunikasi dalam organisasi, dan seberapa sering mereka punya kontak dengan lainnya. Dengan impormasi ini jaringan komunikasi imformal dalam organisasi ditetapkan biasanya dengan bantuan computer, yang memproses seluruh anggota sosimetrik yang dikumpukkan anggota-anggota organisasi.
Pertama, isolasi, adalah anggota-anggota organisasi yang mempunyai bubungan minimal dengan yang lainnya dalam organisasi. Individu-individu ini adalah orang yang menyembunyikan diri, atau orang yang dihindari dalam organisasi. Beberapa anggota dapat terisolasi dari sejumlah jaringan komunikasi, namun anggota utama dalam jaringan lain.
Kedua, Pimpinan opini adalah pimpinan impormal. Tidak perlu mereka ini sebagai pemegang otoritas formal dalam organisasi. Namun ia membimbing tingkah laku anggota-anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan anggota-anggota organisasi.
Ketiga, Penjaga puntu adalah individu-individu yang mengontrol aliran komunikasi antara anggota-anggota organisasi. Mereka ini berbeda di tengah jaringan dan menyampai impormasi dari satu orang kepada orang lainnya, atau menyimpan impormasi. Pemjagaan pintu ini dapat membantu anggota kunci organisasi, seperti misalnya pimpinan-pimpinan, untuk menghindari beban imformasi dengan jalan menyalurkan hanya pesan-pesan penting pada mereka. Tentu saja penjaga pintulah yang mempunyai kekuasaan untuk memutuskan bahwa satu imformasi itu penting atau tidak penting, maka orang yang seharusnya mendapat imformasi itu akan tinggal tidak diberi imformasi.
Peran penjaga pintu ini adalah amat penting, dan harus di embank oleh imdividu yang bertangung jawab. Keempat, kosmopolit, adalah individu-individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungan, mereka mengumpulkan impormasi dari linkungan dan sebaliknya menyampaikan imformasi organisasi kepada wakil dari lingkungan.
Kelima, Jembatan, adalah anggota-anggota organisasi yang menghubungkan suatu klik, yaitu klik mereka, dengan anggota-anggota klik lainnya. Individu-individu ini membantu membagi informasi antara kedua klik, dan memfasilitasi koordinasi antar kelompok-kelompok. Keenam, Penghubung (liaison), adalah sangat mirip dengan jembatan. Mereka adalah anggota-anggota organisasi yang menghubungkan dua klik dimana mereka bukanlah anggota kedua klik tersebut. Individu-individu ini juga membantu membagi informasi relevan antar klik-klik.
I.         Tujuan Membangun Jejaring Organisasi
Untuk koordinasi dan kerja sama antara semua pihak yang harus saling mengenal dan saling percaya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
  1. Alokasi waktu diri sendiri untuk membangun jejaring.
  2. Mulai membangun jejaring dari sekarang.
  3. Cari kesempatan untuk memberi dan menerima dalam jejaring yang sudah dibangun.
  4. Bukan hanya jumlah jejaring yang menentukan, kualitas yang menentukan, kualitas hubungan sangat penting.

SIMPULAN

Jejaring adalah membangun hubungan dengan orang atau organisasi lain. Kesuksesan jejaring organisasi tidak dapat terukur secara kuantitatif akan tetapi secara kualitatif Kemampuan membagun jejaring organisasi merupakan kebutuhan bagi orang yang berorganisasi. Dalam memanfaatkan jejaring organisasi akan mendapatkan hal-hal yang menguntungkan bagi individu ataupun organisasi tersebut.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan , maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam tetapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu – individu yang tergabung di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
Komunikasi dan Interaksi yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing – masing individu untuk memperoleh hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kelanjutan hidup mereka
  
DAFTAR PUATAKA

Arni , Muhammad. 2001. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Griffin, Ricky w. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga
Buhler, Patricia. 2007. Manajemen Skills. Jakarta: Prenada Media Group
Ardana, Komang,dkk. 2009. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Taylor, Bernard W III. 2001. Sains Manjemen. Jakarta: Salemba Empat
Arenawati. 2012. Bahan Ajar Teori Organisasi. Serang:Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Eko Indrajit, Richardus. 2014. Manajemen Organisasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi. Jakarta: Aptikom.

Gudono. 2014. Teori Organisasi. Yogyakarta: BPFE
Nursella senjariani. 2014. Jejaring Organisasi.

[1]Bernard W. Taylor III, Sains Manjemen, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm, 550
[2] Ricky w griffin, Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 2004),hlm. 245
[3] Morissan, Teori Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), hlm. 50-55.
[4] Komang Ardana,dkk, Perilaku Keorganisasian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm. 116.
[5] Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm 21
[6] Ricky w griffin, Loc. Cit

[7] Patricia Buhler, Management Skills, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), hlm, 144-148
[8] Gudono,Teori Organisasi, (Yogyakarta: BPFE, 2014), hlm, 269
[9] Sebetulnya bowon tahun 1953 mengenalkan konsep “social responsibility” untuk menunjukkan bahwa perusahaan punya tanggung jawab yang lebih luas dari sekedar mencari laba. Tahun1960 dan 1970-an kalangan akademisi menaruh perhatian yang lebih besar pada bidang tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam, Gudono,Teori Organisasi, (Yogyakarta: BPFE, 2014), hlm, 270
[10] Arenawati. Bahan Ajar Teori Organisasi. (Serang:Universitas Sultan Ageng Tirtayasa2012)

Penulis : Syima

No comments:

Post a Comment

Adbox