A. Definisi tujuan pendidikan islam.
Takkala orang mendesain pendidikan, maka ia harus memulainya dengan merumuskan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan dasar pendidikan yang menjadi pandangan hidup pendesain itu ia merumuskan tujuan pendidikan. Jadi, tujuan pendidikan pada dasarnya ditentukan oleh pandangan hidup ( way of life ) orang yang mendesain pendidikan tersebut.
Istilah “tujuan” atau “sasaran” atau “maksud”, dalam bahasa arab dinyatakan dengan ghayat atau andaf atau maqasid. Sedangkan dalam bahasa inggris, istilah “ tujuan” dinyatakan dengan “goal” atau “purpose”. Secara umum tujuan adalah pebuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas. Selanjutnya pengertian pendidikan ialah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Pendidikan juga diartikan sebagai proses timbale balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman, dan dengan alam semesta. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja, tetapi mencakup pula yang non formal.
B. Macam-macam tujuan pendidikan islam.
Tujuan pendidikan sebagaimana terbagi menjadi tiga yaitu, ujuan tertinggi atau terakhir, tujuan umum dan tujuan khusus
1. Tujuan tertinggi
Tujuan tertinggi ialah ujuan yang tidak dibatasi oleh ujuan lain, brsifat mutlak tidak mengalamiperubahan dan berlaku umum karena sesuai dengan konsep ketuhanan yang mengandung kebenran mutlak dan universal tujuan tertinggi attau terakhi ini dapat dirumauskan dalam istilah insane kamil atau manusia paripurn.
Dalam tujuan pendidikan islam, tujuan teringgi atau terakhir ini sesuai dengan tujuan hidup manusi, dan peranannya sebagai makhluk ciptaan allahindikator dari insane kamil tesebut ialah :
a. Mejadi hamba allah
b. Mengantarkan subject didik menajdi khalfal allah fi al ardh, yang mampu memakmurkan bumi melestarikannya, mewujudkan rahmad bagi alam sekitarnya, sesuai dengan tujuan penciptaanya.
c. Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup didunia sampai akhirat.
Tujuan umum
Tujuan umum lebih bersifat empiric dan realistic karena berlaku bagi siap saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, dan menyangkut diri peserta didik secara total. Proses pencapaian tujuan umum ini melalui berbagai lingkungan atau lembaga pendidikan, baik penddian keluarga, sekolah, masyarakat secara formal, nonformal, maupun informal.
Menuru Prof. Mohd. Athiya El-abrasyi menyimpulkan lima tujan yaitu
a. Untuk membantuk pembentukan akhlak yang mulia. Menurut kajian inisetiap pelajaran haruslah pelajaran akhlak dan setiap guru haruslah memelihara akhlaknya serta memikirkan akhlak keagamaan diatas segala-galanya
b. Persiapan untuk kehidupan dunia da akhira. Pendidikan islam bukan hanya menitik beratkan pada keagaan saja, atau pada keduniaan saja tetapi pada kedua duanya
c. Persiapan unuk mencri rezeki dan pemeliharaan segi manfaat, atau yang lebih terkenal sekarang ini dengan nama tujuan-tujuan vokasional dan prefosional ( menaruh perhatian antara agama dan ilmu pengetahuan
d. Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan rasa keingin tahuan dan memungkinkan mengkaji ilmu dmi ilmu itu sendiri
e. Menyiapkan pelajar dari segi prefisional teknikal dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi terentu supaya dapat, menguasai profesi dan keterampilan pekerjan tertentu agar dapat menjadi rezeki dalam hidup disamping memelihara kerohanian dan keagamaaan.
3. Tujuan Khusus
Maksud dari tujuan khusus ialah gabungan pengetahuaan, keterampilan, pola-pola tingkah laku, sikap, nilai-nilai, dan kebiasaaan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan tertinggi dan tujuan umum diantara tujuan khas memiliki pungsi penumbuhan dorongan agama dan akhlak. Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi /terakhir dan tujuan umum ( pendidikan islam ). Tujuan khusus bersifat relative sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada kerangka tujuan tertinggi/terakhir dan umum itu. Tujuan tujuan khasnya ilah sebagai berikut
a. Memperkenalkan kepada pelajar akan akhidah-akhidah islam, dasar-dasar, asal usul ibadat, dan cara-cara melaksanakanya dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati memeatuhi akidah agama dan menjalankan serta menghormti syi’ar syi’ ar agama
b. Menumbuhkan kesadaran yang benar pada diri pelajar terhadap agama termasuk prinsip-prinsip, dan dasar-dasar akhlak mulia
c. Menananmkan keimanan kepada allah pencipta alam malaikat, Rasul-Rasul, Kitap-kitap, dan Hari akhir berdasarkan pada paham kesadaran dan keharusan perasaan.
d. Menumbuhkan minat generasi muda/ pelajar untuk menambaha pengetahuan dalam adap dan pengetahuan keagamaan utuk mengkuti hukum-hukum agama dengan kecimtaan dan kerelaan
e. Menanamankan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Quran membacanya dengan baik memahaminya, dan mengamalkanya.
f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan islam.
g. Menumbuhkan rsa rela optimism, kepercayaan diri, tanggung jawab, menghargai kewajiban, tolong menolong aas kebaika dan takwa, kasih sayang, dan berkorban untuk agama dan tanah air
h. Mendidik naluri, motivasi, dan keinginan genersi muda dengan membentenginya dengan akidah dan nila-nilai.
i. Menananmkan iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka, dan menguatkan perasaan agama serta akhlak pada diri pelajar
j. Membersihkan hati mereka dari dengki, hasat, iri hati, benci, kekaaran, egoism, ipuan, hianat,perpecahan dan perselisihan.
C. Aspek-aspek tujuan.
Aspek-aspek tujuan meliputi empat hal, yaitu : tujuan jasmaniah (andaf al jismiyyah), tujuan rohaniah (andaf al-ruhiyyah), tujuan akal (andaf al-aqliyyah) dan tujuan social (andaf al-ijtima’iyyah).
a. Tujuan Jasmaniah ( Ahdaf al-Jismiyyah )
Dikaitkan denga tugas manusia selaku khalifah dimuka bumi yang harus memiliki kemampuan jasmani yang bagus di samping rohani yang teguh. Jadi tuuan ini berfungsi untuk membentuk manusia muslim yang sehat dan kuat jasmaniyah serta memiliki keterampilan yang tinggi.
b. Tujuan Rohaniah ( Ahdaf al-Ruhiyyah )
Tujuan pendidikan rohaniah diarahkan kepada pembentukan akhlak mulia. Muhammad Qutb mengatakan bahwa tujuan pendidikan rohaniah mengandung pengertaian “ruh” yang merupakan mata rantai pokok yang menghubungkan antara manusia dengan Allah, dan pendidikan islam harus bertujuan untuk membimbing manusia sedemikian rupa sehinngga ia selalu tetap berada di dalam hubungan dengan-Nya.
c. Tujuan Akal ( Ahdaf al-Aqliyyah )
Aspek tujuan ini bertuju pada pengembangan intelegensi ( kecerdasan ) yang berada dalam otak. Sehingga mampu memahami dan menganalisa fenomena-fenomena ciptaan Allah di jagat raya ini. Seluruh ala mini bagaikan sebuah bola besar yang harus dijadikan objek pengamatan dan renungan pikiran manusia sehingga daripadanya ia mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknnologi uyang makin berkemabng dan makin mendalam. Firman Allah yang mendorong pendidikan akal banyak terdapat di dalam al-Quran tk kurang dalam dari 300 kali.
d. Tujuan Sosial (Ahdaf al- Ijjtima’iyah )
Tujuan social ini merupakan pembentukan kepribadian yang utuh rob, tubuh, akal. Dimana identitas individu disini tercermin sebagai manusia yang hidup pada masyarakat yang plural (majemuk ). Tujuan pendidikan social ini penting, artinya karna manusia sebagai khalifajh tuhan di bumi. Seyoggyanya mempunyai kepribadian yang utama dan seimbang. Yang karnanya tidak munkin manusia menjauhkan dari kehidupan bermasyarakat.
Keserasian antara individu dan masyarakat tidak mempunyai sifat kontradisi anrara tujuan social dan tujuan individual “aku” adalah “kami” merupakan pernyataan yang tidak boleh bearti kehilangan “aku” –nya. Pendidikan menitik beratkan pekemabangan karakter-karakter yang unik, agar manusia mampu beradaptasi dengan standar masyarakat bersama-sama dengan cita-cita yang ada padanya.
D. Fungsi tujuan
Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan dan saripati dari seluruh renungan pedagogis. Oleh karena itu, suatu rumusan tujuan pendidikan akan tepat bila sesuai dengan fungsinya. Pendidikan sebgai suati usaha pasti mengalami permulaan dan kesudahannya. A.D Marimba menyatakan, fungsi tujuan adalah pertama, sebagai standar mengakhiri usaha, kedua mengarahkan usaha, ketiga merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, disamping itu juga dapat membatasi ruang gerak usaha agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, dalam segi lainnya fungsi tujuan juga mempengaruhi dinamika dari usaha itu, keempat member nilai ( sifat) pada usaha-usaha itu. Selain itu marimba menyatakan tujuan akhir sebagai memelihara arah usaha itu dan mengakhiri setelah tujuan itu tercapai. Menurut H.M Arifin, dengan adanya tujuan yang jelas maka suatu pekerjaan akan jelas pula arahnya. Lebih-lebih pekerjaan mendidika yang bersasaran pada hidup psikologis manusia didik yang masih berada pada taraf perkembangan maka tujuan merupakan factor yang paling penting dalam proses pendidikan itu.
No comments:
Post a Comment